We love DB5K, support JYJ and Duo TVXQ, always keep the faith boys...
===Welcome to DB5K's Zone ===
Annyeong... terimakasih sudah main kemari.. 
ini hanya sebuah blog tempat kami (Sakura21, Syaoran, dan April) mengabadikan karya2 DB5K, Duo TVXQ, and JYJ yang luar biasa.
Semua video, link DL, bukan hasil upload-an kami. Kami hanya mencoba mengkoleksi dan membuatkan sinopsis video bagi yg belum sempat melihat.
Kami tidak memposting news, karena sudah banyak blog cassie lain yg membuatnya, silahkan berkunjung ke "Pinkrazy" untuk update info TVXQ terbaru... dan silahkan melihat koleksi foto DB5K di sini.
See u, smile with TVXQ and always keep the faith..!!
---------------
[Sinopsis] TVXQ Movie : Dating On Earth Part 1
Annyeong   Cassiopeian dimanapun anda berada, senang rasanya bisa menelurkan   sinopsis perdana about TVXQ drama di blog tercinta kami. hohohohohohoho.  Ini salah satu karya mereka di bidang seni akting, Member TVXQ memang  multi talented. I Love You, Oppa-deul!!!. Langsung ajah di simak, di  baca dan dibayangin ^^ :
Kisah   ini dimulai dari sepasang suami istri yang masih terlelap di tempat   tidur. Mereka adalah Tuan dan Nyonya Park. Park Yoochun dan Hong   Soohyun. Mereka adalah pasangan muda.
Soohyun bangun terlebih dahulu, ia melihat jam wekernya, dan menyadari kalau mereka bangun kesiangan pagi ini. “Yaa! Yoochun-ah cepat bangun! Terlambat, sudah terlambat!!” kata Soohyun mengguncangkan tubuh suaminya, perlahan Yoochun terbangun, namun kesadarannya belum sepenuhnya datang. “Cepat, Bangun!” kata Soohyun, lalu ia pergi meninggalkan Yoochun.
 Dating On Earth 
Starring : Park Yoochun, Kim Jaejoong, Jung Yunho, Kim Junsu, Shim Changmin, Seo Hyun Jin
Soohyun bangun terlebih dahulu, ia melihat jam wekernya, dan menyadari kalau mereka bangun kesiangan pagi ini. “Yaa! Yoochun-ah cepat bangun! Terlambat, sudah terlambat!!” kata Soohyun mengguncangkan tubuh suaminya, perlahan Yoochun terbangun, namun kesadarannya belum sepenuhnya datang. “Cepat, Bangun!” kata Soohyun, lalu ia pergi meninggalkan Yoochun.
Akhirnya  Yoochun bangun dari tidurnya dan bersiap-siap pergi ke sekolah. “Kau  sungguh tampan!!” ucap Yoochun setelah selesai memekai seragam  sekolahnya didepan cermin. Ko sekolah? Bukannya Yoochun sudah menikah?  Yoochun memang sudah menikah dan usianya juga sudah 21 tahun, lalu  kenapa Yoochun pergi kesekolah? Karena saat dia kelas 3 SMA dulu,  Yoochun terlibat perkelahian, sehingga ia harus diskors dari sekolah dan  baru pada tahun ini dia bisa kembali ke sekolah, setelah 2 tahun absen  dari dunia pendidikan.
Kemudian  Yoochun berangkat ke sekolah, ia pergi sekolah dengan menaiki  skateboardnya. Yoochun yang naik diatas skateboardnya berpegangan pada  mobil orang lain dan ia pun meluncur  tanpa perlu merasa kelelahan.  *Benar-benar bad boy nih Yoochun oppa*. Setelah sampai didekat  sekolahnya, Yoochun menitipkan skateboardnya pada seorang tukang parkir  disebuah toko.
Sementara  itu di sekolah, Guru piket sedang menghitung dari 1 sampai tiga, agar  anak-anak cepat masuk ke dalam sekolah. Pintu gerbang hampir ditutup.  Para siswi perempuan nampak harap-harap cemas. Dan teat pada kehitungan  ketiga, Yoochun berhasil masuk kedalam sekolah dengan sukses.
Para siswi itu jadi lega. Yoochun memberi hormat pada guru piket itu, lalu para gadis menghampiri Yoochun dan merangkul tangan Yoochun seenak jidat mereka *emosi*.
Para siswi itu jadi lega. Yoochun memberi hormat pada guru piket itu, lalu para gadis menghampiri Yoochun dan merangkul tangan Yoochun seenak jidat mereka *emosi*.
Nampaknya  Yoochun termasuk tooh paling populer di sekolahnya. “ Oppa, Aku  berhasil mendapatkan sepasang tiket ke bioskop untuk hari ini , ayo  pergi bersama, ya?” tanya seorang gadis. “Ya!!Oppa berkata dia akan  pergi makan denganku hari ini! Benarkan, oppa?” tanya gadis yang lain.  Lalu, seorang gadis menyuruh kedua temannya untuk menyingkir. Setelah  temannya menyingkir, gadis itu langsung merangkul lengan Yoochun, gadis  itu bernama Yoon Yi Soo *yang jadi Yoo Yi Soo itu si Eun Jung yang main  Dream High yang jadi Yoon Baek Hee*. “Aku akan pergi membeli pakaian  renang, mau pergi denganku? Aku akan memilih yang kau sukai” kata Yi Soo  super duper PD tingkat dewa sambil bersandar di bahu Yoochun.
Didalam  kelas, nampak kelas tersebut sedang ribut dan jauh dari kata damai,  aman dan tentram. Semua siswa sibuk dengan dunia mereka sendiri, lalu  datanglah Yoochun dengan gaya cool tingakt dewanya, ia melemparkan  tasnya yang langsung ditangkap oleh temannya. Kemudian Yoochun membuka  jasnya dan langsung disambut oleh Junsu. “Hyung, apa kau disini?” tanya  Junsu. Yoochun langsung duduk dikursi yang sudah disediakan untuknya,  seseorang bahkan mengipasi Yoochun agar tidak kepanasan, ckckckck  benar-benar opuler dan ditakuti Yoochun Oppa ini. “Kau terlihat sangat  baik dengan seragammu hari ini!” puji Junsu. Kemudian ada seorang murid  yang menyerahkan buku PR Yoochun yang sudah dikerjakannya, orang itu  juga memberikan roti untuk Yoochun sarapan. Dan orang yang memberikan  semua itu adalah Shim Changmin.
Sementara  itu dari kejauhan terlihat seorang pria tengah memperhatikan Yoochun,  Pria itu adalah Oppa-ku Jung Yunho, Yunho terlihat seperti anak  baik-baik, ia berpakaian rapih dan menggunakan kaca mata minus. “Ada apa  dengan anak itu? Bahkan ia tidak lebih tampan dariku” gumam Yunho *aku  setuju oppa kalian sama tampannya ko*.
“Hei Pengawas kelas” panggil Yoochun dari jauh. “Oh?” kata Yunho gagap. “Ini pekerjaanmu, kan?” tanya Yoochun, Yunho tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal itu. “Bagus!” kata Yoochun mengacungkan jempolnya, Yunho membalasnya dengan hal yang sama. *WHAT? Jadi itu yang ngerjain Yunho, ckckckck Yoochun berani main-main sama uri Leader*.
“Hei Pengawas kelas” panggil Yoochun dari jauh. “Oh?” kata Yunho gagap. “Ini pekerjaanmu, kan?” tanya Yoochun, Yunho tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal itu. “Bagus!” kata Yoochun mengacungkan jempolnya, Yunho membalasnya dengan hal yang sama. *WHAT? Jadi itu yang ngerjain Yunho, ckckckck Yoochun berani main-main sama uri Leader*.
Dilain  tempat, tepatnya di ruang guru, semua guru sudah berkempul dan  menyambut kedatangan seseorang. Ternyata yang datang adalah seorang guru  baru bergender wanita.  Kemudian Kepala Sekolah memperkenalkan guru aru  itu pada guru-guru yang lain.
Kembali  ke kelas Yoochun, kelas masih nampak ramai, kemudian Kepala sekolah  masuk, semua anak-anak kembali ketempat duduknya masing-masing.  “Perhatian!! Kelas, menunduk” perintah Yunho selaku Ketua Kelas.
“Guru kelas kalian, Tahun ketiga kelas pertama telah mengundurkan diri, karena masalah pribadi, Guru pengganti yang baru telah tiba” kata Kepala Sekolah, anak-anak mulai ribut. Kepala Sekolah meminta mereka untuk tenang. “Karena ini akan menjadi pertama kalinnya guru mengajar, jangan membuat masalah dan dengarkan dengan penuh perhatian” kata Kepala Sekolah, anak-anak mengerti. “Nona Hong” panggil Kepala Sekolah.
“Guru kelas kalian, Tahun ketiga kelas pertama telah mengundurkan diri, karena masalah pribadi, Guru pengganti yang baru telah tiba” kata Kepala Sekolah, anak-anak mulai ribut. Kepala Sekolah meminta mereka untuk tenang. “Karena ini akan menjadi pertama kalinnya guru mengajar, jangan membuat masalah dan dengarkan dengan penuh perhatian” kata Kepala Sekolah, anak-anak mengerti. “Nona Hong” panggil Kepala Sekolah.
Lalu  dari arah pintu masuklah seorang wanita dan itu ternyata Hong Soohyun,  semua murid terpana melihatnya. Siswa-siswa pria terlihat terpesona pada  guru baru itu, termasuk Yunho. sementara itu Yoochun belum menyadari  kalau istrinya akan menjadi gurunya sendiri, Yaaa seperti My Wife My  Teacher, hahaha. Siswa-siswa pria bersorak senang.
Tak  berapa lama kemudian, Yoochun mengetahui sosok guru barunya itu adalah  istrinya sendiri, karena sangat terkejut, Yoochun sampai harus jatuh  dari tempatnya duduk. Soohyun memamerkan senyum indahnya *biasa aja sih  sebenarnya*.
Kepala sekolah mempersilahkan Soohyun untuk menyapa dan memperkenalkan diri. “Saya guru baru dikelas ini mulai hari ini, Hong Soohyun. Saya senang bertemu dengan kalian semua” kata Soohyun. Semuanya bertepuk tangan, termasuk Yunho yang bertepuk tangan dengan kaku saking terpesonanya *Oppa, jangan begitu nanti Jae marah, hehehe*.
Kepala sekolah mempersilahkan Soohyun untuk menyapa dan memperkenalkan diri. “Saya guru baru dikelas ini mulai hari ini, Hong Soohyun. Saya senang bertemu dengan kalian semua” kata Soohyun. Semuanya bertepuk tangan, termasuk Yunho yang bertepuk tangan dengan kaku saking terpesonanya *Oppa, jangan begitu nanti Jae marah, hehehe*.
Berbeda  dengan siswa pria yang sangat senang dengan kedatangan Soohyun, siswa  wanita malah menggerutu dan terkesan tidak suka. “Guru, apa kau punya  pacar?” tanya Junsu, Soohyun diam sebentar. Yoochun masih belum sadar  sepenuhnya dari keterkejutannya. “Tentu saja....tidak” jawab Soohyun  setelah melihat Yoochun sekilas. Semua jadi senang mendengarnya. Soohyun  mengajak muridnya untuk bersama-sama dengan baik dimasa depan.
Tiba-tiba  Yoochun berdiri dan menggbrak meja sambil berkata “Tidak”. Semua  menoleh kearah Yoochun. Yoochun menatap tajam kearah istrinya itu.
Soohyun sedikit gugup sambil menatap Yoochun, lalu ia berusaha mengendalikan dirinya dan bertanya “Siswa, Apa anda punya pertanyaan?”.
Soohyun sedikit gugup sambil menatap Yoochun, lalu ia berusaha mengendalikan dirinya dan bertanya “Siswa, Apa anda punya pertanyaan?”.
Saat  dirumah, Yoochun melempar tas sekolahnya kearah Soohyun yang sedang  duduk diranjang. “Dari 1164 Sekolah Tinggi di negara ini, Kenapa harus  sekolah ku, kelas ku?” tanya Yoochun. “Kau baru saja pulang, pergi mandi  dan makan malam” kata Soohyun tak menjawab pertanyaan suaminya. “Kapan  kau tahu itu akan menjadi sekolah ku? Kenapa kau tidak katakan padaku?”  tanya Yoochun. “Kau pikir aku disana, karena aku menginginkannya? Aku  ditempatkan disana, Apa yang kau harap aku lakukan?” tanya  Soohyun,  Yoochun menghela napas. “Lalu, apa guru-guru mengetahuinya? Kalau kita  adalah pasangan yang menikah?” tanya Yoochun. “Tidak ada yang tahu  sekarang, aku akan memberitahu mereka besok” jawab Soohyun sambil  melipat pakaian. “Tidak, Jelas Tidak! Pindah ke sekolah lain” kata  Yoochun. “Tidak” tolak Soohyun.
“Lalu, kau ingin kita berada di sekolah yang sama? Dan diatas semua itu, kau ingin pergi sebagai guruku?” tanya Yoochun. “Aku akan bekerja disana, Jika kau tidak ingin, kau bisa pindah ke sekolah lain.” Kata Soohyun. “Mengapa kau harus begitu keras kepala? Di negara kita, hanya sekolah ini yang menerima ku! Apakah kau tidak tahu itu?” tanya Yoochun mulai hilang kesabaran. “Jika saja kau lulus waktu itu, maka kita tidak akan punya masalah seperti itu, Siapa yang memintamu untuk berkelahi dan dibuang 2 tahun” kata Soohyun. “Apa kau pikir aku benar-benar ingin berkelahi? Mereka mengintimidasi juniorku, apa kau sungguh-sungguh ingin aku menonton dan tidak melakukan apa-apa?” tanya Yoochun,
Soohyun kesal dia bangkit dari duduknya dan berkacak pinggang didepan Yoochun. “itu sebabnya kau tidak seharusnya mengganggu kehidupanku lagi! Jika kau pikir itu tidak nyaman, maka kita tidah perlu mengatakan bahawa kita adalah pasangan menikah! Ini baik-baik saja?” kata Soohyun kesal, lalu pergi meninggalkan Yoochun dengan membawa pakaian-pakaian yang sudah dirapikannya,.
Yoochun mendesah, ia mendudukan dirinya di sofa lalu melemparkan bantal sofa itu.
“Lalu, kau ingin kita berada di sekolah yang sama? Dan diatas semua itu, kau ingin pergi sebagai guruku?” tanya Yoochun. “Aku akan bekerja disana, Jika kau tidak ingin, kau bisa pindah ke sekolah lain.” Kata Soohyun. “Mengapa kau harus begitu keras kepala? Di negara kita, hanya sekolah ini yang menerima ku! Apakah kau tidak tahu itu?” tanya Yoochun mulai hilang kesabaran. “Jika saja kau lulus waktu itu, maka kita tidak akan punya masalah seperti itu, Siapa yang memintamu untuk berkelahi dan dibuang 2 tahun” kata Soohyun. “Apa kau pikir aku benar-benar ingin berkelahi? Mereka mengintimidasi juniorku, apa kau sungguh-sungguh ingin aku menonton dan tidak melakukan apa-apa?” tanya Yoochun,
Soohyun kesal dia bangkit dari duduknya dan berkacak pinggang didepan Yoochun. “itu sebabnya kau tidak seharusnya mengganggu kehidupanku lagi! Jika kau pikir itu tidak nyaman, maka kita tidah perlu mengatakan bahawa kita adalah pasangan menikah! Ini baik-baik saja?” kata Soohyun kesal, lalu pergi meninggalkan Yoochun dengan membawa pakaian-pakaian yang sudah dirapikannya,.
Yoochun mendesah, ia mendudukan dirinya di sofa lalu melemparkan bantal sofa itu.
Saat  itu, 2 tahun yang lalu, Park Yoochun yang masih SMA sedang berlari  menuju suatu tempat, ternyata Yoochun datang ketempat dimana adik  kelasnya, Changmin di pukuli. Diiringi latar musik ‘Get Me Some’ Yoochun  berkelahi dengan ketiga orang yang mengintimidasi Changmin.
Usai menghabisi mereka, Yoochun tersenyum kearah changmin dan mendekati Changmin yang babak belur, Yoochun membantu Changmin berdiri, kemudian mereka berdua hendak pergi.
Namun seorang preman membawa batangan besi dan berniat memukul Yoochun, Yoochun yang sadar akan hal itu langsung menghindar, batangan besi itu menghancurkan kaca sebuah mobil. Orang itu terus menyerang Yoochun, saat Yoochun menghajar orang itu, tanpa sengaja mata orang itu terkena pecahan kaca tersebut.
Orang itu teriak sambil menutupi matanya, Yoochun terdiam, ia bingung saat itu. “Hyung” panggil Changmin khawatir meihat Yoochun terdiam. “Apa yang kita lakukan sekarang?” tanya Changmin. “119, Panggila 119, Panggil 119” kata Yoochun dengan wajah tegang.
Usai menghabisi mereka, Yoochun tersenyum kearah changmin dan mendekati Changmin yang babak belur, Yoochun membantu Changmin berdiri, kemudian mereka berdua hendak pergi.
Namun seorang preman membawa batangan besi dan berniat memukul Yoochun, Yoochun yang sadar akan hal itu langsung menghindar, batangan besi itu menghancurkan kaca sebuah mobil. Orang itu terus menyerang Yoochun, saat Yoochun menghajar orang itu, tanpa sengaja mata orang itu terkena pecahan kaca tersebut.
Orang itu teriak sambil menutupi matanya, Yoochun terdiam, ia bingung saat itu. “Hyung” panggil Changmin khawatir meihat Yoochun terdiam. “Apa yang kita lakukan sekarang?” tanya Changmin. “119, Panggila 119, Panggil 119” kata Yoochun dengan wajah tegang.
Kemudian  di sekolah Yoochun dipanggil kehadapan Kepala Sekolah,akhirnya Yoochun  mendapatkan surat suspensi dengan alasan Kekerasan. 
End Of Flashback
Yoochun sudah tertidur dirangjangnya, sedangkan Soohyun sedang melihat foto-fotonya dengan Yoochun dilaptop.
“Suamiku Park Yoochun, 21 Tahun dan kelas tiga SMA, Seorang pria yang tidak tahu bagaimana untuk berubah dan selalu percaya bahwa ia benar, seseorang yang penuh dedikasi bahkan jika ada api atau air padanya dan ini alien terakhir di planet ini yang aku cintai” kata suara hati Soohyun. Soohyun tersenyum, kemudian ia berjalan menuju ranjangnya. *aku juga mau buat pengakuan, Suamiku Jung Yunho, 25 Tahun dan seorang anggota Boy Band, seorang pria yang memiliki hati yang kuat, kharismatik, bertanggung jawab, dan tampan tentunya, seseorang yang mencintai keluarganya bahkan jika ia harus terluka sekalipun demi mereka ia rela*
“Suamiku Park Yoochun, 21 Tahun dan kelas tiga SMA, Seorang pria yang tidak tahu bagaimana untuk berubah dan selalu percaya bahwa ia benar, seseorang yang penuh dedikasi bahkan jika ada api atau air padanya dan ini alien terakhir di planet ini yang aku cintai” kata suara hati Soohyun. Soohyun tersenyum, kemudian ia berjalan menuju ranjangnya. *aku juga mau buat pengakuan, Suamiku Jung Yunho, 25 Tahun dan seorang anggota Boy Band, seorang pria yang memiliki hati yang kuat, kharismatik, bertanggung jawab, dan tampan tentunya, seseorang yang mencintai keluarganya bahkan jika ia harus terluka sekalipun demi mereka ia rela*
Soohyun  duduk disisi ranjang dan memperhatikan wajah polos suaminya saat tidur,  lalu Yoochun yang tidur tengkurap memasukan tangannya kedalam celana  dan ia kentut. Soohyun menutup hidungnya dan memukul pantat Yoochun  sambil berkata “Aku hanya memuji, sungguh!”. Soohyun mencubit pipi  suaminya. *aaahh pasangan yang so sweet, baju tidurnya samaan*.
Keesokan  harinya disekolah, anak-anak kelas 3.1, sibuk membersihkan kelas, Junsu  dan beberapa kawannya sedang mengepel lantai sambil menari, Junsu juga  menunjukan bakat menarinya secara individu, 
Yunho  yang sedang mengelap meja, memperhatikan Junsu dari jauh *Yunho Oppa  jangan iri sama Junsu, aku tahu kamu juga hebat dalam tari, The King of  Dance U-know Yunho, *. 
Berikutnya,  mata pelajaran Olahraga melompat *aku lupa namanya apa*. Junsu berhasil  melompat dengan baik. Sementara Yunho sedang menjalankan tugas dari  guru olahraga untuk mencatat nilai anak-anak yang melompat. 
Kemudian  Soohyun bersama Guru Kim masuk ke arena olahraga sambil membawa meminum  minumanya. Pak Guru Olahraga yang melihatnya langsung melambaikan  tangannya. Soohyun hanya tertawa saat guru disebelahnya mengejek Guru  Olahraga.
Lalu  ada seorang siswa yang tidak melompat dengan baik, kemudian Guru  olahraga mengatakan kalau mereka semua benar-benar buruk. Guru Olahraga  juga berkata kalau ia akan memberikan contoh. Ia meminta semua siswa  memperhatikannya. 
Dan  pada saat, Pak guru melakukan sebuah lompatan, ia tidak berhasil ia  malah jatuh terduduk diatas papan lompatannya, ia meringis kesakitan.  Guru Kim mengejek guru olahraga dengan berkata kalau Guru olahraga tidak  pernah bisa menikah, karena selalu melakukan hal memalukan di usia  seperti itu. 
Soohyun  yang mendengarnya malah berkata kalau Guru olahraga ingin  terlihat  baik dihadapan guru Kim. Guru Kim tidak terima dengan perkataan   Soohyun, dan malah makin mnegejek guru olahrag itu.Anak-anak masih  melakukan lompatan, Changmin berhasil melompat dengan baik, begitu juga  siswa berikutnya.
“Semua anak-anak akan menjadi manusia sempurna ketika mereka tumbuh dewas” kata ibu Guru kelas Kim . “Apa?” tanya Soohyun. “Wajahnya tampan, Tubuhnya baik, terlebih lagi dia selalu menjadi nomer 1” jawab guru Kim terkekeh memperhatikan Yunho yang sedang mencatat *Ya iyalah, Yunho Oppaku gitu, heehehe*. Soohyun terlihat tidak begitu antusias.
“Semua anak-anak akan menjadi manusia sempurna ketika mereka tumbuh dewas” kata ibu Guru kelas Kim . “Apa?” tanya Soohyun. “Wajahnya tampan, Tubuhnya baik, terlebih lagi dia selalu menjadi nomer 1” jawab guru Kim terkekeh memperhatikan Yunho yang sedang mencatat *Ya iyalah, Yunho Oppaku gitu, heehehe*. Soohyun terlihat tidak begitu antusias.
Tiba-tiba  giliran Yoochun, ia berhasil melompat dengan sempurna, para gadis  bersorak. “Apa yang kau pikirkan tentang Yoochun? Aku dengar dia pernah  berkelahi dimasa lalu” kata Guru Kim. “Dia sejauh ini baik” jawa  Soohyun. “Sebenarnya dia agak lucu juga, tapi dia bukan tipeku” kata  Guru Kim lagi. 
Soohyun  diam-diam melihat kearah suaminya itu. Lalu Yoochun memberi ciuman  dijempol kearah istrinya. Soohyun membalasnya dengan melakukan hal yang  sama. Yoochun tersenyum.
Kemudian tibalah saatnya, Soohyun harus mendengarkan keluh kesah siswa-siswanya.
Siswa  1 : “Jung Yunho! Ahhh Park Yoochun! Ahhh Aku benar-benar tidak tahu  siapa yang harus dipilih. Siapa yang akan guru pilih jika ia ada  diposisiku?”
Soohyun : “Jika aku jadi kau, aku akan belajar keras untuk masuk Universitas, ada banyak laki-laki hebat di Universitas”
Siswa 1 menunjukan wajah horornya : “Ini karena hal-hal seperti ini, kita tidak bisa berkomunikasi dengan yang lama”
Siswa  2 : “Guru! Aku selalu memikirkan Yoochun Oppa! Aku selalu  memperhatikannya, selalu merindukannya, aaahhhh Mengapa ia begitu  tampan?”
Soohyun  : “Dia tidak sesempurna seperti yang kau pikirkan, kau tidak tahu  bagaimana ia kentut dan bagaimana jeleknya dia ketika da tidur!”,  Soohyun berkata dengan ekspresi cemburu.
Soohyun terlihat seperti seorang yang tertangkap basah : “Emmm...tidak...aku hanya mengatakan ia tampak seperti seseorang”
Siswa  2 : “Pokonya guru, Aku menjadi gila karena Park Yoochun! Hatiku!”.  Soohyun memberikan ekspresi tidak sukanya. “Aku salah satu yang akan  benar-benar gila” kata Soohyun dalam hati.
Saat  dikelas, Soohyun sedang menuliskan materi di papan tulis, lalu ada  seorang siswa yang menjatuhkan pulpennya kedepan, saat ia mengambil  pulpennya ia sempat melihat kearah Soohyun, Soohyun yang menyadarinya  langsung menoleh dan tersenyum.
siswa itu buru-buru kembali ketempat duduknya dan berbisik pada temannya dengan berkata kalau Soohyun bukan tipe guru yang menakutkan, kemudian teman disebelahnya bertanya Apa ia melihatnya, ketika guru membungkuk, kau akan melihat dadanya. Mereka tertawa.
siswa itu buru-buru kembali ketempat duduknya dan berbisik pada temannya dengan berkata kalau Soohyun bukan tipe guru yang menakutkan, kemudian teman disebelahnya bertanya Apa ia melihatnya, ketika guru membungkuk, kau akan melihat dadanya. Mereka tertawa.
Kemudian  salah satu dari mereka memanggil Soo Hyun dan ingin mengajukan sebuah  pertanyaan. Soohyun menghampiri meja mereka. Kebetulan hari itu Soohyun  mengenak rok mini, Lalu siswa yang duduk didepan siswa yang bertanya  mengeluarkan sebuah kaca, ia menempatkan kaca itu tepat dibelakang  bagian tubuh Soohyun, ia ingin mengintip gurunya itu.
Yoochun  yang mengetahuinya, langsung menoyor kepala siswa yang bertanya sambil  berkata “Yaaa! Kau bahkan tidak bisa melakukan ini?”. “Apa yang kau  lakukan?” tanya Soohyun *dia melindungimu tahu*. “Pergi kedepan kelas”  kata Soohyun.
Yoochun  pun maju kedepan kelas. Soohyun memukul pantat Yoochun dengan sebilah  kayu. Para gadis tidak suka. Changmin dan Junsu tampak khawatir pada  Yoochun.
Saat  istirahat, Soohyun diam-diam menghampiri Yoochun yang sedang mencuci  tangannya. Soohyun menepuk pantat Yoochun. “Ah..apa?” tanya Yoochun  menoleh, ia mendapati Soohyun disampingnya. “Apa benar-benar sakit?”  tanya Soohyun. “Pergilah” kata Yoochun.
“Apa kau marah? Siapa yang memintamu membuat masalah selama pelajaran” kata Soohyun, Yoochun menatap Soohyun. “Berhenti memikirkan orang lain, urus dirimu sendiri” kata Yoochun. “Mengapa rok mu begitu pendek?” tanya Yoochun, Soohyun jadi salah tingkah. “
Pakai celana panjang mulai besok” kata Yoochun. “Beraninya kau berkata kepada guru mu apa yang harus dilakukannya” kata Soohyun menjitak kepala Yoochun. “Jika kau terus seperti ini, aku akan mengumumkannya pada seluruh sekolah, Park Yoochun kelas 1 tahun ketiga, laki-laki yang keras adalah suami saya” tantang Soohyun. “Lakukan itu dan kita akan bercerai” tantang balik Yoochun. “Ayo kita lihat siapa yang benar” kata Soohyun menjulurkan lidahnya, lalu pergi.
“Apa kau marah? Siapa yang memintamu membuat masalah selama pelajaran” kata Soohyun, Yoochun menatap Soohyun. “Berhenti memikirkan orang lain, urus dirimu sendiri” kata Yoochun. “Mengapa rok mu begitu pendek?” tanya Yoochun, Soohyun jadi salah tingkah. “
Pakai celana panjang mulai besok” kata Yoochun. “Beraninya kau berkata kepada guru mu apa yang harus dilakukannya” kata Soohyun menjitak kepala Yoochun. “Jika kau terus seperti ini, aku akan mengumumkannya pada seluruh sekolah, Park Yoochun kelas 1 tahun ketiga, laki-laki yang keras adalah suami saya” tantang Soohyun. “Lakukan itu dan kita akan bercerai” tantang balik Yoochun. “Ayo kita lihat siapa yang benar” kata Soohyun menjulurkan lidahnya, lalu pergi.
Changmin  dan Junsu menghampiri Yoochun. “Apa yang dia katakan? Apa dia  memarahimu lagi?” tanya Junsu. “Tidak” jawab Yoochun. “Hyung, sepertinya  kau telah dipilih olehnya, Tapi tampaknya ia bukan tipe wanita yang  akan menyukai pria tangguh sepertimu” kata Junsu. “Lalu, tipe apa yang  dia sukai?” tanya Yoochun. “Seperti aku, Cute Style!” kata Junsu dengan  gaya Cutenya, Yoochun dan Changmin langsung diam membeku. *Junsu Oppa  emang cute ko*
“Selama pelajaran, dia juga telah memperhatikan aku, Bisakah kalian berdua mengerti? Bisakah kau mengerti? Bisakah kalian menjawab pertanyaan ini?” tanya Junsu, Yoochun dan Changmin saling bertatapan. “Aku benar-benar tidak mengerti mengapa wanita seperti itu” kata Junsu. “Gila” gumam Yoochun. “Guru kita adalah seorang wanita, Dia tidak perlu menunjukan perasaanya dengan jelas” kata Junsu. “Ya...sungguh sia-sia Hyung” kata Changmin. “Bukankah aku berkata padamu untuk tidak memanggilku Hyung, kita berada dikelas yang sama” kata Yoochun. “Aku menggunakannya, itu lebih nyaman” kata Changmin. Yoochun mengajak keduanya untuk makan mie di kantin.
“Selama pelajaran, dia juga telah memperhatikan aku, Bisakah kalian berdua mengerti? Bisakah kau mengerti? Bisakah kalian menjawab pertanyaan ini?” tanya Junsu, Yoochun dan Changmin saling bertatapan. “Aku benar-benar tidak mengerti mengapa wanita seperti itu” kata Junsu. “Gila” gumam Yoochun. “Guru kita adalah seorang wanita, Dia tidak perlu menunjukan perasaanya dengan jelas” kata Junsu. “Ya...sungguh sia-sia Hyung” kata Changmin. “Bukankah aku berkata padamu untuk tidak memanggilku Hyung, kita berada dikelas yang sama” kata Yoochun. “Aku menggunakannya, itu lebih nyaman” kata Changmin. Yoochun mengajak keduanya untuk makan mie di kantin.
Dirumah,  Soohyun sedang menyetrika pakaian diatas ranjang *aneh ya*. Yoochun  yang sedang belajar, terlihat menatap Soohyun sambil tersenyum.
Yoochun menghampiri Soohyun. Mereka memakai pakaian yang sama kalau dirumah. “Bagaimana? Apa pekerjaanmu baik?” tanya Yoochun. “Menarik, kau?” tanya Soohyun. “Sejujurnya, aku benar-benar khawatir, Aku harus berbohong pada teman-temanku dan bertindak acuh tak acuh” kata Yoochun. “Ayo kita umumkan bahwa kita pasangan menikah” kata Soohyun. “Tidak, Aku diskors selama 2 tahun, menjadi siswa SMA diusia ini dan juga pria yang sudah menikah, semua orang akan berkata ‘Apa yang dia lakukan sekarang? Tak heran dia siswa yang bermasalah?’” kata Yoochun, Soohyun menatap Yoochun.
“Apa kau menyesal menikahi ku?” tanya Soohyun. “Tidak” jawab Yoochun lalu merangkul bahu istrinya. “Ini adalah keputusan terbaik yang pernah aku buat dalam hidupku” kata Yoochun. “Aku juga” kata Soohyun bersandar dibahu Yoochun. “Aku akan segera lulus, Mari kita mentolerir sebentar lagi” kata Yoochun, Soohyun setuju dan melanjutkan aktivitas menyetrikannya.
Yoochun menghampiri Soohyun. Mereka memakai pakaian yang sama kalau dirumah. “Bagaimana? Apa pekerjaanmu baik?” tanya Yoochun. “Menarik, kau?” tanya Soohyun. “Sejujurnya, aku benar-benar khawatir, Aku harus berbohong pada teman-temanku dan bertindak acuh tak acuh” kata Yoochun. “Ayo kita umumkan bahwa kita pasangan menikah” kata Soohyun. “Tidak, Aku diskors selama 2 tahun, menjadi siswa SMA diusia ini dan juga pria yang sudah menikah, semua orang akan berkata ‘Apa yang dia lakukan sekarang? Tak heran dia siswa yang bermasalah?’” kata Yoochun, Soohyun menatap Yoochun.
“Apa kau menyesal menikahi ku?” tanya Soohyun. “Tidak” jawab Yoochun lalu merangkul bahu istrinya. “Ini adalah keputusan terbaik yang pernah aku buat dalam hidupku” kata Yoochun. “Aku juga” kata Soohyun bersandar dibahu Yoochun. “Aku akan segera lulus, Mari kita mentolerir sebentar lagi” kata Yoochun, Soohyun setuju dan melanjutkan aktivitas menyetrikannya.
Yoochun  mencoba mencum Soohyun namun Soohyun malah mendorong kening Yoochun.  Soohyun meningatkan Yoochun kalau ia besok ada tes. Yoochun meminta  Soohyun melakukan sesuatu untuknya. Soohyun tanya apa.
Yoochun memberi isyarat popo (cium). Soohyun memberikan sebuah ciuman dijempolnya, kemudian ia menempelkan jempolnya di bibir suaminya, Yoochun malah menggigit jempol istrinya itu. Soohyun mengeluh kalau itu sakit dan meminta Yoochun untuk kembali belajar. Yoochun mengerti dan memanggil Soohyun sebagai guru.
Yoochun memberi isyarat popo (cium). Soohyun memberikan sebuah ciuman dijempolnya, kemudian ia menempelkan jempolnya di bibir suaminya, Yoochun malah menggigit jempol istrinya itu. Soohyun mengeluh kalau itu sakit dan meminta Yoochun untuk kembali belajar. Yoochun mengerti dan memanggil Soohyun sebagai guru.
Soohyun  kembali mengajar, usai ia menuliskan materinya, ia melihat ada siswa  yang tertidur, Soohyun melempar penghapus papan tulis kearah siswa  tersebut, siswa itu langsung bangun.
Anak-anak menertawakan siswa itu, Soohyun meminta siswa itu untuk duduk dengan baik dan dengarkan, Yoochun tertawa melihat istrinya.
Anak-anak menertawakan siswa itu, Soohyun meminta siswa itu untuk duduk dengan baik dan dengarkan, Yoochun tertawa melihat istrinya.
Soohyun  meminta anak-anak untuk menulis, Soohyun dan Yoochun bertemu mata,  Yoochun memberikan ciuman jempolnya untuk Soohyun. “Park Yoochun duduk  dengan baik, apa sikap belajar seperti itu?” tanya Soohyun, Yoochun  tersenyum, Soohyun juga diam-diam tersenyum. Kemudian Soohyun  melanjutkan pelajarannya.
Lalu  Kepala Sekolah muncul didepan pintu kelas. “Apa siswa pindahan tidak  datang? Dia seharusnya datang” kata Kepala Sekolah. “Tidak, dia tidak  datang” jawab Soohyun. Kepala sekolah mengerti, lalu pergi. Soohyun  meminta siswanya untuk melanjutkan pelajarannya. Soohyun berjalan menuju  jendela, lalu ia melihat sesuatu dibawah, Soohyun berpikir sejenak.
Sementara  itu, di taman sekolah seorang siswa laki-laki tengah tidur-tiduran  diatas bangku. Soohyun menghampirinya. “Halo, kau Jaejoong kan?” tanya  Soohyun,
Jaejoong langsung bangun dan duduk. “Senang bertemu dengamu, aku guru mu” kata Soohyun tersenyum lalu mengulurkan tangannya, tapi Jaejoong mengabaikannya dan pergi meninggalkan Soohyun. Yoochun melihat itu semua.
Jaejoong langsung bangun dan duduk. “Senang bertemu dengamu, aku guru mu” kata Soohyun tersenyum lalu mengulurkan tangannya, tapi Jaejoong mengabaikannya dan pergi meninggalkan Soohyun. Yoochun melihat itu semua.
Yoochun  dan kawan-kawan berada di aula olahraga. Mereka sedang melakukan  olahraga sejenis bola voli hanya saja bola itu ditendang menggunakan  kaki dan netnya seperti net lapang tenis. Gadis-gadis berteriak  memanggil nama Yoochun.
Kemudian  Yi Soo dan 2 temannya yang merupakan fans berat Yoochun melihat  Jaejoong yang tengah duduk. Gadis itu bertanya siapa anak itu, ia tidak  terlihat buruk. Lalu Yi Soo berkata kalau ia mendengar anak itu pernah  membunuh orang sebelumnya. Kedua temannya terkejut. 
Yoochun  menangkap bola yang terlempar kearah Jaejoong. “Siswa pindahan! Mari  kita bermain bersama” ajak Yoochun sambil melemparkan bola kearah  Jaejoong. “Aku tidak memainkan permainan bola” kata Jaejoong sambil  memutar bolannya. “Jangan seperti itu, bermainlah untuk sementara waktu!  Kami kekurangan satu orang” kata Yoochun, akhirnya Jaejoong turun ke  lapangan, Yunho memperhatikannya.
Kemudian  Jaejoong menendang bolanya dan mengenai wajah Yunho *Jae kau tega  sekali pada Yunho*, Para gadis menghampiri Yunho, mereka tanya apa Yunho  baik-baik saja. Jaejoong pergi begitu saja,
Yoochun memegang bahu Jaejoong dan menghentikan langkah Jaejoong. “Kau tidak meminta maaf?” tanya Yoochun. “Itu sebabnya, aku bilang aku tidak akan bermain” jawab Jaejoong, Yoochun yang sudah tidak bisa menahan emosinya berniat memukul Jaejoong.
Kemudian Yunho berkata ia baik-bak saja, walau hidungnya berdarah *Jae kau lihat, Yunho terluka karenamu, Eomma tega pada Appa ‘otak shippernya muncul’ hahaha*. Yoochun tidak jadi memukul Jaejoong. Jaejoong pergi meninggalkan lapangan.
Yoochun memegang bahu Jaejoong dan menghentikan langkah Jaejoong. “Kau tidak meminta maaf?” tanya Yoochun. “Itu sebabnya, aku bilang aku tidak akan bermain” jawab Jaejoong, Yoochun yang sudah tidak bisa menahan emosinya berniat memukul Jaejoong.
Kemudian Yunho berkata ia baik-bak saja, walau hidungnya berdarah *Jae kau lihat, Yunho terluka karenamu, Eomma tega pada Appa ‘otak shippernya muncul’ hahaha*. Yoochun tidak jadi memukul Jaejoong. Jaejoong pergi meninggalkan lapangan.
Yoochun memperhatikan Jaejoong, sedangkan gadis-gadis masih sibuk menanyai keadaan Yunho.
Jaejoong  sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah, lalu ada 3 orang yang  sepertinya anggota mafia, ketiga orang itu menghadang Jaejoong.  Orang-orang itu berkata ada Jaejoong kalau Jaejoong pindah sekolah,  seharusnya ia memberitahu mereka dulu. Mereka juga berkata kalau  Jaejoong cukup baik bersembunyi diusianya yang muda. Jaejoong meminta  mereka memberikan waktu untuknya berpikir. Mereka malah bertanya  berpikir tentang apa.
Kemudian  Soohyun datang menghampiri Jaejoong. Soohyun tanya siapa mereka. Mafia  itu malah bertanya apa yang dilakukan Soohyun. Jaejoong meminta Soohyu  untuk tidak menganggu dan pergi. Soohyun berkata kalau ia guru Jaejoong.  Mafia-mafia itu mengejek Soohyun dengan menunjukan jari kelingking  mereka. Jaejoogn berkata pada Soohyun untuk tidak ikut campur dan pergi.  Jaejoong mengajak ketiga orang itu untuk bicara ditempat lain. Jaejoong  masuk kedalam mobil bersama orang-orang itu. Soohyun memanggil  Jaejoong, tapi  mobil sudah melaju.
Lalu  didalam sebuah gudang.  Jaejoong dipukuli, ia dibawa kehadapan pemimpin  mafia. “Bagaimana? Apa kau masih perlu berpikir tentang itu? orang  seperti mu tidak akan pernah dapat membuka lembaran baru bahkan jika kau  reinkarnasi” kata Pemimpin mafia, Jaejoong memperhatikan tangan  pemimpin mafia yang sedang memainkan 2 buah bola golf. “Kenapa? Karena  kau sampah” kata Pemimpin mafia itu. “Tapi disini, au bisa membuat mu  menjadi yang terbaik, Bagaimana?” tanyanya. “Ya” jawab Jaejoong lemah.
Pemimpin mafia itu mengangkat wajah Jaejoong. “Mulai sekarang mari kita makan dari mangkuk nasi yang sama, Brengsek...bukankah lebih baik jika kau setuju sebelumnya?” katanya lagi. “Beristirahatlah beberapa hari dan tunggu, aku akan memilihkan pekerjaan yang cocok untukmu, mengerti?” tanyaya lagi. “Ya” jawab Jaejoong.
“Brengsek, katakanlah ‘Ya, Hyungnim!’” kata Pemimpin mafia. “Ya Hyungnim” kata Jaejoong dengan wajah luka-luka. “Baik mari kita bekerjasama dengan baik, Bekerja dengan baik” kata pemimpin mafia menepuk bahu Jaejoong. Pemimpin mafia itu memerintahkan anak buahnya untuk mengobati Jaejoong.
Pemimpin mafia itu mengangkat wajah Jaejoong. “Mulai sekarang mari kita makan dari mangkuk nasi yang sama, Brengsek...bukankah lebih baik jika kau setuju sebelumnya?” katanya lagi. “Beristirahatlah beberapa hari dan tunggu, aku akan memilihkan pekerjaan yang cocok untukmu, mengerti?” tanyaya lagi. “Ya” jawab Jaejoong.
“Brengsek, katakanlah ‘Ya, Hyungnim!’” kata Pemimpin mafia. “Ya Hyungnim” kata Jaejoong dengan wajah luka-luka. “Baik mari kita bekerjasama dengan baik, Bekerja dengan baik” kata pemimpin mafia menepuk bahu Jaejoong. Pemimpin mafia itu memerintahkan anak buahnya untuk mengobati Jaejoong.
Diruang  guru, Soohyun tengah melihat data siswa Jaejoong, Kepala sekolah yang  berdiri dibelakang Soohyun bertanya “Kim Jaejoong, anak itu masih belum  memnta maaf?” Soohyun menoleh. “Apa?” tanya Soohyun bingung. “Mungkin,  anak itu memiliki banyak masalah, karena ia dibesarkan dipanti asuhan,  ia telah dipindahkan kebanyak sekolah sehingga ia tidak pernah lulus dan  ditangguhk selama 1 tahun” terang Kepala sekolah, “Oh ya, apa orang  tuanya meninggal?” tanya Soohyun.
“Ya, mungkin ketika ia berusia 10 tahu, mereka meninggal karena kecelakaan dan meninggalkan saudara kandung” jawab Kepala sekolah. “Saudara kandung?” tanya Soohyun. “Ia memiliki kakak perempuan yang lima tahun lebih tua tapi ia...mati” jawab Kepala sekolah *miris banget hidup Jaejoong disini*. “Hal Ini...Bagaimana terjadi?” tanya Soohyun. “Rumah mereka terbakar, tampaknya anak itu yang menyebabkannya” jawab Kepala sekolah, Soohyun terkejut..
“Ya, mungkin ketika ia berusia 10 tahu, mereka meninggal karena kecelakaan dan meninggalkan saudara kandung” jawab Kepala sekolah. “Saudara kandung?” tanya Soohyun. “Ia memiliki kakak perempuan yang lima tahun lebih tua tapi ia...mati” jawab Kepala sekolah *miris banget hidup Jaejoong disini*. “Hal Ini...Bagaimana terjadi?” tanya Soohyun. “Rumah mereka terbakar, tampaknya anak itu yang menyebabkannya” jawab Kepala sekolah, Soohyun terkejut..
Dikelas,  Yoochun, Changmin, Junsu serta Yunho duduk dan makan bersama.  “Tampaknya guru telah benar-benar memilih Hyung” kata Changmin. “Apa?”  tanya Yoochun. “Ya, guru selalu membenci Hyung, menemukan kesalahan  hyung” kata Junsu. “Hei, hanya dengan menatapnya, dia begitu kurus  seperti sendok” komentar Yoochun. “Hei! Mungkin karena ini pertama  kalinya, tapi tidak peduli apa,ia mencoba yang terbaik dalam segala hal”  kata Yunho. Lalu Yoochun mengalihkan pembicaraa dengan mengajak mereka  semua bermain basket setelah kelas, mereka semua setuju.
Lalu Soohyun masuk kedalam kelas, ia bertanya pada Yunho dimana Jaejoong. Yunho menjawab kalau Jaejoong pergi. Soohyun mengerti.
Kembal  pada Yoochu, Changmin, Junsu dan Yunho. “Tampaknya Guru sangat peduli  terhadap Kim Jaejoong” kata Junsu. “Itu karena dia murid pindahan”  komentar Yoochun yang langsung memikirkan sesuatu.
Soohyun  sekarang berada diatap sekolah, ia melihat Jaejoong tengah memberi  makan seekor anjing kecil, Soohyun menghampiri Jaejoong. “Anjing yang  benar-benar cantik” kata Soohyun. Jaejoong bangkit dari duduknya.  “Bukankah aku memintamu untuk datang kekelas, kenapa kau tidak datang?”  tanya Soohyun. “Apa mungin guru membutuhkan seorang pria?” tanya  Jaeoong. “Apa?” tanya Soohyun bingung. “Jangan selalu diam-diam  mengikutiku, ketika seorang guru perempuan melakukan itu, pikiran aneh  akan muncul” kata Jaejoong, Soohyun bingung.
Lalu Soohyun tanya siapa orang-orang yang waktu itu sepertinya mereka mengganggunya. Jaejjong menjawab kalau Soohyun tidak perlu khawatir. Soohyun memanggil Jaejoong, tapi Jaejoong langsung memotongnya dengan berkata “Jika kau tidak ingin ditinggalkan, maka kau harus memberikan kepada orang lain terlebih dahulu”. Jaejoong pergi meninggalka Soohyun. “Mari kita bicara, Jika tidak nyaman sekarang, katakan padaku nomor ponselmu” kata Soohyun. “Aku tidak punya barang seperti itu” kata Jaejoong.
Lalu Soohyun tanya siapa orang-orang yang waktu itu sepertinya mereka mengganggunya. Jaejjong menjawab kalau Soohyun tidak perlu khawatir. Soohyun memanggil Jaejoong, tapi Jaejoong langsung memotongnya dengan berkata “Jika kau tidak ingin ditinggalkan, maka kau harus memberikan kepada orang lain terlebih dahulu”. Jaejoong pergi meninggalka Soohyun. “Mari kita bicara, Jika tidak nyaman sekarang, katakan padaku nomor ponselmu” kata Soohyun. “Aku tidak punya barang seperti itu” kata Jaejoong.
Yoochun  baru saja turun dari tangga ia membawa sebuah buku dan bola   ditangannya, lalu ia dan Jaejoong berpapasan, Jaejoong dan Yoochun  saling menyenggolkan bahu mereka, barang-barang yang dibawa Yoochun  jatuh ke lantai semua. Jaejoong yang tak peduli hendak pergi.
“Yaaa! Kim Jaejoong!” panggil Yoochun, Jaejoong menoleh, mereka saling berhadapa. “Tidak bisakah kau meminta maaf?” tanya Yoochun, Jaejoong tersenyum mencibir dan hendak pergi, Yoochun menarik bahu Jaejoong sehingga mereka berhadapan lagi. “Apakan siswa yang diskor 2 tahun lebih baik daripada siswa yang diskors 1 tahun?” tanya Jaejoong *dua-duanya ga baik oppa*. “Kau brengsek” kata Yoochun meraih kerah baju Jaejoong.
“Park Yoochun, apa yang kau lakukan?” tanya Soohyun tiba-tiba datang. “Jangan mengganggu Guru, ini adalah masalah kami” kata Yoochun. “Lepaskan, bukankah aku berkata padamu untuk merubah kelakuanmu? Lepaskan, sekarang!” kata Soohyun,
Yoochun dengan berat hati melepaskan Jaejoong, sedangkan Jaejoong tersenyum sinis. Soohyun mendekati Yoochun, tapi Yoochun malah pergi meninggalkannya.
“Yaaa! Kim Jaejoong!” panggil Yoochun, Jaejoong menoleh, mereka saling berhadapa. “Tidak bisakah kau meminta maaf?” tanya Yoochun, Jaejoong tersenyum mencibir dan hendak pergi, Yoochun menarik bahu Jaejoong sehingga mereka berhadapan lagi. “Apakan siswa yang diskor 2 tahun lebih baik daripada siswa yang diskors 1 tahun?” tanya Jaejoong *dua-duanya ga baik oppa*. “Kau brengsek” kata Yoochun meraih kerah baju Jaejoong.
“Park Yoochun, apa yang kau lakukan?” tanya Soohyun tiba-tiba datang. “Jangan mengganggu Guru, ini adalah masalah kami” kata Yoochun. “Lepaskan, bukankah aku berkata padamu untuk merubah kelakuanmu? Lepaskan, sekarang!” kata Soohyun,
Yoochun dengan berat hati melepaskan Jaejoong, sedangkan Jaejoong tersenyum sinis. Soohyun mendekati Yoochun, tapi Yoochun malah pergi meninggalkannya.
Kemudian  dilapangan basket, Yoochun dan Jaejoong bermain basket bersama  teman-temannya, gadis-gadis bersorak karena Yoochun. Saat Yoochun  membuat satu lemparan dan itu berhasil Yoochun langsung tebar pesona  kepada gadis-gadis itu dengan menyalami mereka secara cepat, Jaejoong  yang melihatnya sedikit kesal, Jaejoong mendribel bolanya, lalu  melemparnya dan masuk. Yoochun dan jaejoong menjadi Rival dalam  permainan ini.
Soohyun  datang ke lapangan basket, ia berdiri didekat Yi Soo dkk, Soohyun  bertanya pada mereka bukankah mereka harus belajar sekarang. Tapi Yi Soo  dkk tidak peduli dan tetap bersorak. “Park Yoochun!” panggil Soohyun  yang kebetulan Yoochun sedang mendribel bola didekatnya, Yoochun  berhenti. “Jika nilai mu tidak 30 point lebih tinggi saat ini, kau tidak  akan bisa masuk perguruan tinggi, kau tahu kan?” tanya Soohyun, Yoochun  tersenyum. “Kau sudah di belakang orang lain, sehingga kau tidak bisa  mengulang kelas lagi” kata Soohyun. “Kau tidak perlu khawatir (Yoochun  senyum nyolot minta digetok, hahaha)..apakah orang lain pergi ke  universitas atau tidak” kata Yoochun.
Kemudian  Jaejoong berjalan mendekat kearah Yoochun dan mengambil bolanya, lalu  bolanya ia lempar lagi pada Yoochun dan Jaejoong pergi. Soohyun  memanggil Jaejoong.
Yoochun melihatnya dengan miris dan tersenyum menggambarkan kekesalannya. Yoochun membanting bola basketnya.
Yoochun melihatnya dengan miris dan tersenyum menggambarkan kekesalannya. Yoochun membanting bola basketnya.
Lalu  Yoochun malah mengajak teman-temannya termasuk Yi Soo dkk untuk pergi  keluar bersama. Yi Soo dkk menggandeng tangan Yoochun.
Ternyata  Yoochun dkk pergi Karaoke, Changmin dan Junsu menyanyi bersama  gadis-gadis itu, sedangkan Yoochun duduk bersebelahan dengan Yi Soo.  “Aku pacar Oppa mulai hari ini” kata Yi Soo merangkul lengan Yoochun.  “Jangan main-main” kata Yoochun melepaskan rangkulan Yi Soo *mamam tuh*.  Setelah itu Yoochun berkata dia ingin keluar untuk mencari udara segar.
Dilain  tempat, Jaejoong masih mengenakan seragam sekolahnya, ia sedang  berjalan sendirian.  Soohyun mengikuti Jaejoong dari belakang. Saat  Jaejoong berhenti dan duduk. Soohyun langsung sembunyi di balik pohon.  Soohyun mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.
Kembali  ke tempat Karaoke, Ponsel Yoochun tertinggal di meja, dan pada saat itu  ada sebuah panggilan telepon dengan tag name (Istri). Yi Soo mengambil  ponsel itu dan berkomentar “Wanita tak tahu malu”. “Ya!! Siapa kau?”  tanya Yi Soo mengangkat teleponnya dengan nada emosi. “Siapa kau?  Berani-beraninya kau menyebut dirimu sebagai istri Yoochun Oppa? Apa kau  ingin mati?” hardik Yi Soo. “Yaa!! Lalu Kau siapa?” tanya Soohyun. “Aku  pacar Yoochun Oppa” jawab Yi Soo. “Mwo? Pacar?” kata Soohyun mencibir.  “Kau seorang siswa kan? Tahun dan kelas berapa? Kau minum alkohol kan?  Dimana kau sekarang?” tanya Soohyun panjang lebar. “Kami berada di  Noraebang, datang sekarang ayo kita bertanding, ayo kita lihat siapa  yang benar-benar istri Yoochun Oppa” kata Yi Soo.
“Apakah kau...Yoon Yi Soo?” tanya Soohyun. “Ya, aku Yoon Yi Soo, Siapa kau?” tanya Yi Soo. Soohyun langsung menutup teleponnya. “Kedengarannya seperti guru kami? Tidak mungkin” kata Yi Soo
“Apakah kau...Yoon Yi Soo?” tanya Soohyun. “Ya, aku Yoon Yi Soo, Siapa kau?” tanya Yi Soo. Soohyun langsung menutup teleponnya. “Kedengarannya seperti guru kami? Tidak mungkin” kata Yi Soo
Jaejoong  kembali berjalan, Soohyun mengikutinya lagi. Jaejoong dan Soohyun  sekarang berada di super market. “Mengapa kau selalu mengikuti ku?  Bukankah seharusnya kau mencari pacarmu?” tanya Jaejoong. “Hah?” Soohyun  bingung. “Pacarmu tampaknya main-main” kata Jaejoong, kemudian Jaejoong  mengambil sesuatu dan menyembunyikannya di kantong celana, Jaejoong  memperhatikan ahjumma penjaga kasir, Soohyun sedikit terkejut dengan  ulah Jaejoong yang mengutil. “Apa kau mengerti sekarang? Aku benar-benar  orang semcam ini” kata Jaejoong. Kemudian Jaejoong menarik tangan  Soohyun dan berlari meninggalkan super market itu. Ahjumma penjaga kasir  hanya bisa melihat.
Sementara  itu Yoochun sedang berdiri bersandar pada tembok. Wajahnya tampak  frustasi. “Siapa ini ‘Istri’? Apa dia benar-benar pacarmu?” tanya Yi Soo  menyodorkan ponsel Yoochun.
“Mengapa kau menjawab telepon orang lain?” tanya Yoochun seraya mengambil ponselnya. “Apa dia pacarmu atau bukan?” tanya Yi Soo. “Aku tidak yakin” jawab Yoochun memasukan ponsel ke kantong celana.
“Mengapa kau menjawab telepon orang lain?” tanya Yoochun seraya mengambil ponselnya. “Apa dia pacarmu atau bukan?” tanya Yi Soo. “Aku tidak yakin” jawab Yoochun memasukan ponsel ke kantong celana.
Secara  tiba-tiba, Yi Soo mencium Yoochun *tapi kayanya ga kena, Cuma trik  kamera doang*. Yoochun dengan reflek mendorong Yi Soo. “Apa yang kau  pikir kau lakukan?” tanya Yoochun emosi. “Oppa kau milikku, aku membuat  tanda ku” jawab Yi Soo, Yoochun mengelap bibirnya dan beranjak pergi,  tapi Yi Soo menahan lengan Yoochun.
Lalu  dari belakang ada beberapa pria yang memanggil Yi Soo “Yoon Yi Soo”. Yi  Soo berdiri di belakang Yoochun, ketiga pria itu mendekati Yoochun dan  Yi Soo. “Cukup bagus pemandangan disini seorang pelacur dan seorang  siswa yang telah ditangguhkan selama 2 tahun” kata orang itu. “Kau  mengenal mereka?” tanya Yoochun pada Yi Soo. “Tidak” jawab Yi Soo yang  bersembunyi dibelakang Yoochun. “Kau tidak mengenali aku?” tanya salah  seorang itu. “Aku ingat kau mengikutiku setiap hari” kata orang itu  mencengkram tangan Yi Soo, Gadis itu menangis, Yoochun menepis tangan  pria itu, Yoochun meminta pria itu untuk membiarkan Yi Soo, pria itu  marah dan tanya siapa Yoochun berkata seperti itu. Pria itu melayangkan  tinjunya ke arah Yoochun. Yoochun yang merasa di serang akhirnya  membalas dan terjadilah sebuah perkelahian.
Tak  lama kemudian, Junsu, Changmin dan yang lain-lainnya muncul menengahi.  “A..a..apa yang terjadi?” tanya Junsu. Kemudian Guru Kim dan Guru  Olahraga yang berada di TKP melihat Changmin yang sedang mencoba  menendang pria-pria itu. “Hei..hei..hei..! apa yang kalian lakukan?”. 
Soohyun  kembali ke Super market, ia meinta maaf dan mengembalikan semua barang  yang dicuri Jaejoong. Soohyun mengutarakan penyesalannya pada ahjumma  itu. 
Soohyun  mendapat telepon dari Guru Kim. Soohyun mengetahui semuanya tentang  perkelahian Yoocun di Noraebang. Sedangkan Yoochun hanya bisa pasrah.
*To be Continue part 2 di bulan September....
~Always Keep The Faith~
 Tags: Dating On Earth, Sinopsis, TVXQ Movie  
Langgan: Poskan Komentar (Atom) 
 















































































































4 cassie berceloteh: