Perhitungan Harga Pokok Proses
Perhitungan Biaya
— Perhitungan
biaya merupakan bagian laporan dari harga pokok produksi yang pada dasarnya
memuat biaya produksi yang diperhitungkan untuk produk yang telah selesai dan
poduk yang masih dalam proses pada akhir periode untuk departemen yang
bersangkutan. Produk yang telah selesai dapat berupa produk yang ditransfer ke
gudang penyimpanan dan produk yang ditransfer ke departemen berikutnya untuk
diolah lebih lanjut.
METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN
— Pembahasan
mengenai metode harga pokok proses dalam bab ini merupakan kelanjutan dari
metode Harga Pokok Proses Pengantar. Yaitu metode harga pokok proses dengan
memperhitungkan adanya persediaan produk dalam awal proses periode. Produk yang
belum selesai(dalam proses) pada akhir periode suatu departemen produksi, merupakan
produk dalam proses pada awal periode departemen yang bersangkutan pada bulan
berikutnya.
— Dalam
hal ini ada dua metode yang dapat digunakan untuk penentuan harga pokok produk
yang memperhitungkan produk dalam proses awal, yaitu metode harga pokok
rata-rata tertimbang dan metode masuk pertama keluar pertama (MPKP).
Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang
— Penentuan
harga pokok produk yang memperhitungkan produk dalam proses awal dengan metode
harga pokok rata-rata dapat dibedakan menjadi dua bagian pembahasan, yaitu:
1.
Perhitungan di departemen awal
2.
Perhitungan di departemen lanjutan (setelah departemen awal).
1. Perhitungan
Harga Pokok Di Departemen Awal
— Beberapa
hal pokok yang perlu diketahui dalam hal ini adalah sebagai berikut:
a.
Dalam laporan produksi, unit produk dalam proses awal menambah
unit produk yang dimasukkan proses bulan ini sebagai unit produksi seluruhnya
yang diproses bulan ini di departemen awal.
b.
Dalam pembebanan biaya produksi, harga pokok produk dalam proses
awal (yang berasal dari bulan lalu) ditambahkan dengan biaya produksi yang
dikeluarkan dalam periode ini, dirinci untuk setiap elemen biaya
produksi.
Rumus Perhitungan Biaya produksi Per unit Departemen Awal
By.
Bahan yg melekat By. Bhn yg
dikeluarkan
— Biaya
bahan per unit = pd PDP
awal + pada
bulan ini
unit
ekuivalen biaya bahan
BTK
yg melekat pada BTK yg dikeluarkan pada
— BTK per
unit = PDP
awal + bulan
ini
unit ekuivalen biaya tenaga
kerja
BOP
yg melekat pada BOP pabrik yg dikeluarkan
— BOP per
unit = PDP
awal + pada
bulan
ini
unit
ekuivalen biaya overhead pabrik
c.
Harga pokok per unit merupakan penjumlahan biaya per unit dari
setiap elemen biaya produksi, yang dihitung dengan cara membagi total biaya
produksi (PDP awal + Biaya periode ini) dengan unit ekuivalen masing-masing
elemen biaya produksi.
d.
Unit ekuivalen dihitung dengan cara menambahkan unit produk
selesai (yang ditransfer ke gudang/departemen lanjutan) dengan unit produk
dalam proses akhir sesuai dengan tingkat penyelesaiannya.
e.
Dalam perhitungan biaya harga pokok produk selesai yang
ditransfer ke departemen lanjutan dihitung dengan cara mengalikan harga pokok
per unit dengan unit produk selesai. Sedang dalam perhitungan harga pokok
produk dalam proses (PDP) akhir, unit produk dalam proses akhir dikalikan
dengan harga pokok per unit (dihitung untuk setiap elemen biaya produksi)
Perhitungan Harga Pokok Di departemen lanjutan lanjutan
— Penentuan
harga pokok produk di departemen lanjutan dengan menggunakan metode
harga pokok rata-rata tertimbang, pada dasarnya tidak berbeda dengan penentuan
harga pokok di departemen awal yang telah dibahas dimuka. Perbedaannya karena
di departemen lanjutan terdapat produk yang dibawa dari departemen sebelumnya,
maka dalam pembebanan biaya produksi, perlu dihitung harga pokok rata-rata per
unit dari produk yang berasal dari departemen sebelumnya.oleh karena itu
masalah yang dijumpai di departemen lanjutan, disamping masalah produk dalam
proses awal departemen yang bersangkutan, juga masalah produk yang berasal dari
departemen sebelumnya.
Beberapa hal perlu diketahui dalam penentuan harga pokok produk
di departemen lanjutan dengan metode harga pokok rata-rata tertimbang antara
lain :
1.
Dalam laporan produksi, unit produk dalam dalam proses awal
memambah unit produk yang dimasukkan proses bulan ini sebagai unit produksi
seluruhnya yang diproses bulan ini di departemen lanjutan.
2.
Pembebanan biaya produksi di departemen lanjutan pada dasarnya
tidak berbeda dengan pembebanan biaya produksi di departemen awal.
3.
Jika ada tambahan bahan di departemen lanjutan yang menyebabkan
tambahn unit, produk yang berasal dari departemen sebelumnya perlu disesuaikan
perhitungan harga pokok per unitnya.
4.
Harga pokok per unit rata-rata merupakan penjumlahan biaya per
unit rata-rata dari setiap elemen biaya produksi, yang dihitung dengan cara
membagi total biaya produksi (PDP awal + Biaya p Periode ini) dengan
unit ekuivalen masing-masing elemen biaya produksi. Termasuk dalam elemen biaya
produksi departemen lanjutan adalah harga pokok per unit produk dari departemen
sebelumnya. (lihat rumus perhitungan biaya produksi per unit dibawah ini)
Harga
pokok Per Unit Yang Berasal Dari Departemen Sebelumnya
HP
PDP yang
berasal Harga
pokok selelasi
— HP Produk per
unit berasal
dari departemen
yg berasal dari depar-
Yang
berasal
dari =
sebelumnya + temen
sebelumnya
dep.
Sebelumnya
unit PDP
awal + unit
produk yg berasal
dari
dep sebelumnya
Harga
Pokok Per Unit yang ditambahkan Di Departemen lanjutan
— BBB per unit = By. Bahan yg
melekat Biaya
bahan yang dikeluarkan
pada
PDP
awal + pada
bulan ini
unit
ekuivalen biaya bahan
BTK
yg melekat By. Tenaga Kerja yg
dikeluarkan
— BTK per unit = pada
PDP
awal + pada
bulan ini
unit
ekuivalen biaya tenaga kerja
BOP
yg melekat By.
Overhead pabrik yang
— BOP per unit = pada
awal +
dikeluarkan pada bulan ini
unit
ekuivalen biaya overhead pabrik
Beberapa hal perlu
diketahui dalam penentuan harga pokok produk di departemen lanjutan dengan
metode harga pokok rata-rata tertimbang antara lain :
5. Unit ekuivalen harga pokok produk yang dihitung
berasal dari departemen sebelumnya dihitung dengan cara menambahkan unit produk
dala proses awal di departemen lanjutan dengan unit produk yang berasal dari
departemen sebelumnya.
6. Unit ekuivalen biaya produksi yang ditambahkan
di departemen lanjutan (BB, BTK, BOP), dihitung dengan cara menambahkan unit
produk proses akhir sesuai dengan tingkat penyelesaiannya.
7. Dalam perhitungan biaya, HP. Produk selesai
ditransfer ke gudang/departemen lanjutan dihitung dengan cara mengalikan harga
pokok per unit dengan unit produk selesai. Sedang dalam perhitungan harga pokok
produk dalam proses (PDP)akhir, unit produk dalam proses akhir dikalikan dengan
harga pokok per unit (dihitung untuk setiap elemen biaya produksi).
THE
END
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama
— Berbeda
dengan metode harga pokok rata-rata tertimbang, penetuan harga pokok produk
yang memperhitungkan produk dalam proses awal dengan metode MPKP, mempunyai
anggapan bahawa biaya produksi bulan (periode) ini terlebih dahulu digunakan
untuk menyelesaikan produk yang masih dalam proses pada awal bulan. Baru
kemudian sisanya digunakan untuk menyelesaikan produk masuk proses dalamnya
digunakan untuk menyelesaikan produk masuk proses bulan sekarang. Oleh karena
itu perhitungan awal bulan diperhitungkan dalam perhitungan unit ekuivalen.
Pembahasan MPKP dipisahkan menjadi dua, yaitu:
— Perhitungan
departemen awal
— Perhitungan
di departemen lanjutan
Perhitungan Harga Pokok di Departemen Awal
— Dalam
laporan produksi, unit produk dalam proses awal menambah unit produk yang dimasukkan
proses bulan ini sebagai unit produksi seluruhnya yang diproses
bulan ini di departemen awal.
— Dalam
pembebanan biaya produksi, harga pokok produk dalam proses awal (yang berasal
dari bulan lalu) ditambahkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam
periode ini. Harga pokok produk dalam proses awal tidak perlu dirinci untuk
setiap elemen biaya produksi, karena tidsk dihitung harga pokok per unitnya.
— Harga
pokok produksi per unit dihitung untuk biaya produksi yang dikeluarkan periode
ini, yang merupakan penjumlahan dari biaya per unit setiap elemen biaya
produksi periode ini. Biaya produksi per unit dihitung dengan cara
membagi antara total biaya produksi yang dikeluarkan periode ini
dengan masing-masing unit ekuivalentnya (tidak termasuk harga pokok proses
awal).
— Unit
ekuivalen dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Menghitung unit ekuivalen
— Unit
ekuivalen dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Unit
ekuivalen BB :
Unit PDP awal x (100% - tingkat penyelesaian BB pada PDP awal) +
unit produk selesai x 100% + unit PDP akhir x tingkat penyelesaian
BB pada PDP akhir.
Contoh:
UE . BB Dep A. = 800 (100% -100 ) + 7.000 (100% )
+ 1.800 (100%) = 8.800
Menghitung unit ekuivalen BK
— UE
Biaya Konversi :
Unit PDP awal x (100% - tingkat
penyelesaian BK pada PDP awal) + unit produk selesai x 100% + unit
PDP akhir x tingkat penyelesaian BK pada PDP akhir.
Contoh :
UE. BK = 800 (100% - 40% ) + 7.000 (100%) +
1.800 (60%) = 8.560
— Dalam
perhitungan biaya, harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dep. Lanjutan
dihitung dengan cara menjumlahkanunsur-unsur biaya sbb:
Hp
PDP awal xxx
By.
Penyls. PDP awal yg dirinci setiap elemen by.
xxx
HP
produk dari bulan
ini
xxx +
Hp
yg ditransfer ke gudang/dep.
Lanjutan xxx
— Sedang
dalam perhitungan Hp produk dalam proses (PDP) akhir, unit PDP akhir dikalikan
dengan HP per unit yang dihitung untuk setiap elemen biaya produksi.